Rabu, 24 Agustus 2016

Madiun Cintaku, Lahirku, Matiku

Sejarah Kota Madiun

Kota Madiun terdapat di provinsi Jawa Timur. Madiun terkenal dengan banyak aset yang dimiliki kota tersebut. Kenapa madiun dikenal sebagai kota pecel? Karena madiun memproduksi sambel pecel terbaik seindonesia. Madiun juga dikenal sebagai Kota Gadis. Dan juga Madiun terkenal sebagai pembuat Brem asli dari Madiun yang terkenal dengan cita rasa yang sangat enak.
Penduduk di Madiun juga sangat banyak, dikarenakan Madiun termasuk wilayah yang strategis




Makanan Khas Madiun

1. Brem


Brem adalah makanan khas madiun yang terbuat dari tape yang berbentuk lonjong. Asal mula brem dari tape yang dimasak/diolah selama satu hari satu malam. Kebanyakan orang luar madiun membeli brem tersebut untuk persediaan jajanan di kota mereka. Brem mempunyai rasa yang enak dan dingin saat dimakan dan di kunyah.
Brem juga mempunyai warna dasar coklat muda (crem) yang dilihat sangat menggoda mata. Di karenakan brem mempunyai cita rasa dan pandangan yang berbeda dari makanan lainnya

2. Sambel Pecel Madiun


Sambel pecel madiun adalah sambel yang terbuat dari kacang dan dicampur dengan adonan cabe rawit serta cabe belis. Sambel ini dibuat secara tradisional dengan sempurna. Karena itu rasanya sangat khas saat dicicipi dan dimakan dengan lauk pauk apapun.
Di madiun terdapat 3 rasa sambel pecel, yaitu rasa biasa, rasa sedang, dan rasa pedas. pembagian rasa rasa tersebut dikarenakan sensasi tingkat kepedasannya juga berbeda. Kebanyakan orang membeli yang rasa pedas, Di karenakan rasa sambel tersebut sangat menggoda jika rasa pedas di rasakan. Jadi, tidak akan menyesal jika membeli sambel pecel khas Madiun




Kesenian Madiun
1. Dongkrek




Seni Dongkrek menggabungkan Seni tari dan Drama dengan mengambil cerita tentang pertarungan Kakek Sakti melawan kawanan gendruwo yang berakhir dengan kemenangan sang kakek. sangat disayangkan apabila Seni Topeng Dongkrek kini menjadi salah satu Kesenian yang hampir punah, seperti halnya kepunahan beberapa Kesenian Tradisional Daerah lainnya yang hampir kesemuanya disebabkan oleh kurangnya perhatian Masyarakat dan Pemerintah.
Mengapa Seni Pertunjukan ini dinamakan “Dongkrek” ?. merujuk pada buku yang ditulis oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Madiun, istilah Dongkrek diambil dari bunyi dua Alat Musik yakni Bedug yang berbunyi “Dhung” dan Korek yang menghasilkan bunyi “Krek“,kedua Alat Musik Tradisional yang sangat dominan dalam pertunjukan Dongkrek tersebut dibunyikan bergiliran dan terus menerus hingga menghasilkan bunyi “Dhung-Krek-Dhung-Krek
Dalam Pertunjukannya, Seni Dongkrek Madiun disajikan dengan memiliki dua fungsi yakni sebagai sajian Ritual Tolak Balak yang diadakan tahunan pada tanggal 10 di bulan Sura berupa arak-arakan Dongkrek dan Upacara penyerahan Topeng, disamping itu Dongkrek juga bersifat Hiburan yang berfungsi sebagai seni penyambutan, peresmian melalui arak-arakan dan pentas tari dongkrek.
Sejarah Kesenian Topeng Dongkrek diperkirakan dimulai pada kisaran tahun 1900 an dan dipercaya pertama kali diciptakan oleh R. Bei Lo Prawirodipuro yang pada kisaran tahun tersebut menjabat sebagai Palang (Jabatan yang membawahi 4-5 Kepala Desa) di Mejayan.
Diceritakan bahwa Daerah Menjayan terkena wabah penyakit (Pageblug). Ketika siang sakit, sore hari meninggal, atau pagi sakit malam harinya meninggal dunia. Sebagai seorang pemimpin, Raden Ngabehi Lo Prawirodipuro merenung untuk mencari metode yang tepat untuk penyelesaian atas wabah penyakit yang menimpa rakyatnya. Setelah melakukan renungan, meditasi, dan bertapa di gunung kidul Caruban, dia mendapatkan wangsit untuk membuat semacam tarian atau kesenian yang bisa mengusir bala tersebut.
Dalam cerita tersebut, wangsit menggambarkan para punggawa kerajaan roh halus atau pasukan gendruwo menyerang penduduk Caruban dapat diusir dengan menggiring mereka keluar dari wilayah Caruban. Maka dibuatlah semacam kesenian yang melukiskan fragmentasi pengusiran roh halus yang membawa pagebluk tersebut.
Pada awal perkembangannya, Seni Dongkrek hidup dan berkembang dengan begitu pesat dan menjadi Kesenian Rakyat paling populer di masa itu, namun masa kejayaannya tidaklah berlangsung lama, berangsur tapi pasti Dongkrek surut dan tak lagi diminati, sebab kemundurannya pun tidak jelas, mungkin karena sifatnya yang statis yang menimbulkan kejenuhan peminatnya atau masuknya beberapa kesenian lain terutama dari Jawa Tengah yang hingga saat ini pun masih sangat diminati oleh Masyarakat Caruban.
Selain Perkiraan tersebut, adapula kemungkinan yang mengatakan bahwa susutnya minat terhadap Seni Dongkrek masih ada hubungannya dengan meninggalnya sang pencipta yang memang semasa hidupnya terkenal sebagai orang sakti dan mempunyai kewibawaan yang besar. Jadi surutnya Dongkrek karena ditinggalkan oleh pencipta dan mungkin sekaligus sebagai satu-satunya pembina yang tangguh, ampuh dan berwibawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar